Minggu, 07 Maret 2010

Contoh Makalah

KATA PENGANTAR

Bismillahhirohmannirohim, puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin-nyalah saya dapat menyusun makalah ini, dan tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kehadirat nabi kita Muhammad SAW.
Bermula dari sebuah artikel yang di terbitkan oleh Akhmad Sudrajat yang diberi judul Kepemimpinan dalam Manajemen Pendidikan. dan Guna untuk menyikapi Globalisasi yang ditandai dengan adanya kompetisi global yang sangat ketat dan tajam dalam pendidikan , dan di beberapa negara telah berupaya untuk melakukan revitalisisasi dalam manajemen pendidikan.
untuk menyikapi itu kita perlu mengkaji dan membahas tentang Kepemimpinan dalam Manajemen Pendidikan supaya dapat kita pahami.
maka dari itu makalah ini di tulis untuk memberikan penjelasan beberapa paradigma dan beberapa model kepemimpinan atau tipe kepemimpinan yang ada dalam manajemen pendidikan.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih, dan mudah – mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mudah – mudahan dapat menambah wawasan kita tentang kepemimpinan yang ada dalam manajemen pendidikan.


Cimahi, Februari 2010
Imam Ali


DAFTAR ISI


BAB I PENDAHULUAN - 1
I.1 Latar Belakang...................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah..................................................... 2
I.3 Tujuan.............................................................. 2
I.4 Sistematika Penulisan............................................... 2

BAB II PEMBAHASAN - 3
II.1 Pengertian Kepemimpinan............................................ 3
II.2 Paradigma Kepemimpinan dalam Manajemen Pendidikan.................. 4
II.2.1 Model Kepemimpinan............................................................ 4
II.2.2 Gaya Kepemimpinan............................................................ 5
II.3 Aspek Kepemimpinan................................................. 6

BAB III KESIMPULAN - 8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 9

BAB I
PENDAHULUAN


I.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia dalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu berinteraksi dengan sesamaserta dengan linkungannya.
manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah untuk menciptakan kehidupan yang harmonis, saling menghormati dan menghargai antar sesama anggota.
keteraturan dalam hidup harus senantiasa dijaga, hidup yang teratur adalah impian setiap insan sedangkan menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk tuhan yang paling tinggi dibandingkan dengan makhluk tuhan lainnya, manusia dianugrahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilih dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.
Dengan kelebihan itulah manusia harus mampu mengelola lingkunagn dengan baik.
Tidak hanya lingkunagn yang harus dikelola dengan baik, tetapi kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik.
untuk itulah diperlukan sumber daya yang berkualitas, sumber daya yang berjiwa pemimpin, palin tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Denagan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik, khususnya dalam penanggulanagan masalah yang relati pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

I.2 RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana paradigma kepemimpinan dalam manajemen pendidikan
 Model dan gaya kepemimpinan
 Aspek – aspek kepemimpinan dalam manajemen pendidikan

I.3 TUJUAN
Seperti yang tertilis di Rumusam Masalah, jad tujuannya untuk :
 Mengetahui bagaimana pardigma kepemimpinan dalam manajemen pendidikan
 Mengetahui model kepemimpinan dalam menajemen pendidikan
 Mengetahu aspek kepemimpinan

I.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisannya sebagai berikut :
BAB I : pendahuluan berisiskan tantang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB II : pembahasan mengenai pengertian kepemimpinan, dinamika kepemimpinan, aspek kepemimpinan, model atau gaya kepemimpinan dan paradugma kepemimpinan.
BAB III : merupakan bab terakhir dalam makalah ini yang berisikan kesimpulan dari pembahasan makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN


II.1 PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Yang dimaksudkan dengan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan mengajak orang lain ikutserta mencapai satu tujuan tertentu atau menjalankan kegiatan tertentu. Kesediaan orang lain untuk ikutserta itu disebabkan oleh kepercayaan dan respek mereka kepada yang mengajak, sehingga mereka berpikir bahwa akan terwujud sesuatu yang lebih baik atau bermanfaat bagi mereka kalau mereka ikutserta. Kemampuan mengajak itu, juga terwujud karena kecakapan mem-persuasi pihak yang mengajak.
kepemimpinan pendidikan dirumuskan sebagai kemampuan seseorang untuk mengambil inisiatif dalam situasi-situasi sosial untuk merangsang dan mengorganisasi tindakan-tindakan.
Dengan begitu membangkitkan kerjassama yang efektif kearah pencapaian tujuan-tujuan pendidikan.
Dalam hal ini, larry lashway ( ERIC Digest, no 96 ) mengetengahkan tentang Facilitative leadership yang pada intinya merupakan kepemimpinan yang meniti beratkan pada collaboration.
sementara itu, David Conley and Paulgoldman (1994) mendefinisikan fasilitative leadership sebagai : “ the behaviors that enhance the collective ablity of a school to adapt, solve problems, and improve performance.” Kata kunci terletak pada Collective artinya keberhasilan pendidikan bukanlah merupakan hasil dan di tentukan oleh karya perseorangan , namun merupakankarya dari team work yang cerdas.
dengan model kepemimpinan demikian diharapkan dapat mendoprong seluruh bawahan dan seluruh angota organisasi dapat memberdayakan dirinya dan membentuk rasa tanggung jawab atas tugas - tugas yang diembannya.

II.2 PARADIGMA KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN
“Ada pemimpin yang dilahirkan, ada pemimpin yang diciptakan, tetapi ada juga pemimpin yang tidak dibutuhkan.” (Bruce & Stan, 2001).
“Seorang boss berkata, kerjakan!... sedangkan seorang pemimpin menunjukkan apa yang bisa dia kerjakan!” (Kouzes & Posner, 1987)
Ada definisi klasik yang mengatakan bahwa kepemimpinan adalah sebuah proses yang olehnya seseorang mempengaruhi orang lain untuk memenuhi sesuatu yang obyektif dan mengatur organisasi sehingga membuatnya lebih kohesif dan koheren. Para pemimpin dalam proses ini mengaplikasikan atribut-atribut kepemimpinanya, seperti kepercayaan, nilai, etika, karakter, pengetahuan, dan keterampilan. Definisi klasik itu menggaris-bawahi bahwa menjadi seorang pemimpin yang baik bukanlah faktor hereditas atau bakat. Jika memiliki hasrat dan keinginan yang kuat, siapa pun bisa menjadi pemimpin yang efektif. Para pemimpin yang baik berkembang melalui sebuah proses belajar dan pengalaman.
Perspektif lama dan awam mengartikan pemimpin sebagai yang terdepan, terkemuka, berkedudukan, memiliki nilai paling baik, didukung oleh suara terbanyak dan menduduki rangking pertama dalam persaingan. Tetapi dalam perspektif yang baru menurut Peter Urs Bender, “kepemimpinan berkaitan dengan beberapa elemen utama, yakni( manusia sebagai individu, manajemen diri, motivasi internal, tekad kesempurnaan dan penerimaan kelemahan diri, perubahan, kepercayaan diri, perkembangan, energi, pengalaman positif, hasil, dan pengharapan)”
II.2.1 Model Kepemimpinan
1. Pendekatan struktural. Dalam situasi yang yang efektif, seorang pemimpin adalah seorang arsitek sosial yang mampu menganalisa dan merancang, tetapi dalam situasi yang tidak efektif, ia menjadi seorang tirani dengan gaya kepemimpinan mendetail. Kepemimpinan terfokus pada struktur, strategi, lingkungan, implementasi, ekesperimentasi, dan adaptasi.
2. Pendekatan Sumber Daya Manusia. Dalam situasi efektif, para pemimpin adalah katalisator dan hamba yang menampilkan gaya kepemimpinan yang mendukung, menyokong, dan menguatkan, tetapi ketika dalam situasi yang tidak efektif menjadi penekan, dengan gaya kepemimpinan yang lepas dari prinsip-prinsip dan menipu.
3. Pendekatan politik. Dalam situasi yang efektif, para pemimpin adalah penyokong, yang gaya kepemimpinan koalisi dan membangun, tetapi ketika dalam situasi yang tidak efektif, para pemimpin menjadi orang yang giat dengan gaya kepemimpinan manipulasi.
4. Pendekatan simbolik. Dalam situasi efektif, para pemimpin adalah seorang nabi, dengan gaya kepemimpinan inspiratif; tetapi dalam situasi yang tidak efektif, menjadi fanatik atau bodoh; dengan gaya kepemimpinan ‘mengasapi’ dan bias.

II.2.2 Gaya Kepemimpinan
Secara normal ada 4 gaya kepemimpinan (U.S. Army Handbook, 1973):
1. Paternalisme. Ini termasuk gaya kepemimpinan hegemonik yang memanfaatkan pengaruh untuk memimpin.
2. Autoritarian atau autokratik. Pemimpin menggunakan gaya ini untuk mengatur bawahan agar melaksanakan apa yang diinginkan dan bagaimana harus mengerjakannya, tanpa memerlukan pertimbangan daripada bawahannya. Kondisi seperti ini diperlukan pada saat penyelesaian masalah, kemendesakan, dan ketika bawahan dalam motivasi yang tinggi.
3. Partisipatif atau demokratik. Gaya kepemimpinan ini melibatkan kedua belah pihak (atasan dan bawahan) untuk terlibat dalam pengambilan keputusan. Meskipun demikian, keputusan terakhir ada di tangan pemimpin. Tindakan ini diperlukan pada saat pemimpin tidak mempunyai informasi lengkap dan demikian juga bawahannya. Gaya ini adalah mutual yang menguntungkan dan efektif dalam kepemimpinan team.
4. Delegatif atau pemimpin bebas. Dalam gaya ini pemimpin menyerahkan keputusan kepada bawahannya, tetapi pemimpin harus tetap bertanggungjawab dengan keputusan tersebut. Gaya ini dibutuhkan ketika pemimpin mampu menganalisa situasi dan memutuskan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana melakukannya.

II.3 Aspek Kepemimpinan
Being a leader is not always easy, there is always a lack of something “Menjadi seorang pemimpin tidaklah selalu mudah, selalu ada kekurangan sesuatu”. Namun dengan pengetahuan, hambatan dapat dihilangkan.
Aspek yang paling penting dari kepemimpinan adalah hubungan yang ada antara pemimpin dan anggotanya. Ini pada gilirannya akan menentukan bagaimana mereka menjadi sukses dengan tugas yang mereka telah diminta untuk melakukannya. Jika seorang pemimpin tidak berpegang pada anggotanya maka pemimpin tersebut sangat mungkin, bahwa hasil dari misi tidak akan berhasil.
Beberapa aspek yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah sebagai berikut :
1. pemimpin harus memiliki arah pemikiran, cara-cara terbaik serta visi untuk mempekerjakan para manajer untuk melaksanakan program - program yang harus dilakukan.
2. Pemimpin harus menetapkan tujuan yang dapat dicapai dan harus menjamin keberhasilan ini.
3. Pemimpin tidak terhambat oleh kegagalan.
politisi adalah contoh yang bagus dari pemimpin seperti itu.
4. Pemimpin harus memiliki anggota dan kepemimpinan harus kompak, Itu bergantung pada kerjasama anggota dan pemimpinnya.
5. Pemimpin harus mendelegasikan dan untuk memilih orang yang tepat untuk pekerjaan itu.
6. Pemimpin tidak akan melihat hambatan sebagai sesuatu yang mereka tidak bias di selesaikan tetapi mereka akan mencari cara untuk mengatasi itu semua.
7. Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi motivasi orang lain dan ini berarti memotivasi orang untuk melakukan apapun yang Anda ingin, mereka lakukan.
8. Karisma untuk pesona dan mempengaruhi orang lain adalah sebuah elemen yang diperlukan untuk kepemimpinan.
9. Ketulusan, Munculnya kejujuran, integritas, dapat dipercaya, kepercayaan diri semua diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif.
10. Kekuatan persuasi Para pemimpin harus dapat membujuk para anggota, bahwa mereka memiliki kepentingan terbaik mereka di hati.

BAB III
KESIMPULAN


Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan mengajak orang lain ikutserta mencapai satu tujuan tertentu atau menjalankan kegiatan tertentu.
kepemimpinan pendidikan dirumuskan sebagai kemampuan seseorang untuk mengambil inisiatif dalam situasi-situasi sosial untuk merangsang dan mengorganisasi tindakan-tindakan.
Dengan melihat beberapa paradigma dan menerapkan beberapa aspek yang telah di bahas sebelumnya. Dan apabila semua pemimpin sudah mampu memperdayakan semua anggotanya maka disana akan tumbuk dinamika organisasi yang diwarnai dengan pemikiran kreatif dan inovatif dari setiap angotanya. Mereka dapat mengekspresikan dan mengaktualisasikan dirinya secara leluasa tanpa hambatan sosio-psikologologis yang membelenggunya.
semua akan bekerja dengan di sertai tanggung jawab dan profesiaonal.

DAFTAR PUSTAKA


http/www.Google.com : akmadsudrajat.worpress.com/2008
: emperordeva.workpress.com
: kawakib06-multiply.com/jurnal/item
:(2007 ) www.in-christ.net/.../kepemimpinan/ paradigma_ kepemimpinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar